Jumat, 02 Maret 2012

Dunia Kaca

Sejenak ku berpikir, satu-satunya hal yang bisa aku lakukan
kemelut yang ku pandang di setiap kabar yang beredar
membuat hasratku untuk berpikir ingin ku hindarkan
mereka saling melempar kata sebagai pengobat nama yang tercemar

      bagaikan seorang aktris di layar lebar
      mengelak, membual, bahkan dusta sangat mudah keluar
      sekarang di dunia itu aktris memang tersebar
      supaya bisa berkelit bagai dalam cerita dimana mereka dulu tenar


ahhh .. ceritanya mudah untuk ditebak
pada akhirya semuanya tiba-tiba lenyap setelah berita merebak
klimaks di dunia itu ketika orang yang baik mati di tembak
sementara yang antagonis hilang, itu yang kita tebak

          sebetulnya semua orang sudah tau, yang satu kambing hitam
          yang satu adalah sang pemimpin kerajaan kelam
          jika terkuak mungkin ceritanya pulau kita ini akan tenggelam
         daripada kebohongan di ungkap maka kita lebih baik bungkam

orang tua pemungut buah jatuh seakan mesti di hukum mati
pencuri uang ratusan miliar seakan tidur di trali besi
orang tua renta berbaring di tikar sendiri
jahanam itu tergeletak di tumpukan uang yang menemani

            orasi, seharusnya memang kita semua berteriak
            para penenggak hukum didepan pelajar memang sangat galak
            tak seperti apa yang mereka tenggak, menghadap penjilat mereka lunak
            sesama penjilat, sesama penghianat, tak ada satupun yang berakhlak

namun, apa yang lebih baik selain berkaca
cerita baik apa yang mesti kita sajikan untuk anak cucu kita
pengingat yang di pakai boleh dengan mencerca
tapi yang terbaik adalah dengan membaca, membaca diri kita



by: Moch Zaenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar