Sejenak ku berpikir, satu-satunya hal yang bisa aku lakukan
kemelut yang ku pandang di setiap kabar yang beredar
membuat hasratku untuk berpikir ingin ku hindarkan
mereka saling melempar kata sebagai pengobat nama yang tercemar
bagaikan seorang aktris di layar lebar
mengelak, membual, bahkan dusta sangat mudah keluar
sekarang di dunia itu aktris memang tersebar
supaya bisa berkelit bagai dalam cerita dimana mereka dulu tenar
ahhh .. ceritanya mudah untuk ditebak
pada akhirya semuanya tiba-tiba lenyap setelah berita merebak
klimaks di dunia itu ketika orang yang baik mati di tembak
sementara yang antagonis hilang, itu yang kita tebak
sebetulnya semua orang sudah tau, yang satu kambing hitam
yang satu adalah sang pemimpin kerajaan kelam
jika terkuak mungkin ceritanya pulau kita ini akan tenggelam
daripada kebohongan di ungkap maka kita lebih baik bungkam
orang tua pemungut buah jatuh seakan mesti di hukum mati
pencuri uang ratusan miliar seakan tidur di trali besi
orang tua renta berbaring di tikar sendiri
jahanam itu tergeletak di tumpukan uang yang menemani
orasi, seharusnya memang kita semua berteriak
para penenggak hukum didepan pelajar memang sangat galak
tak seperti apa yang mereka tenggak, menghadap penjilat mereka lunak
sesama penjilat, sesama penghianat, tak ada satupun yang berakhlak
namun, apa yang lebih baik selain berkaca
cerita baik apa yang mesti kita sajikan untuk anak cucu kita
pengingat yang di pakai boleh dengan mencerca
tapi yang terbaik adalah dengan membaca, membaca diri kita
by: Moch Zaenal
Tidak ada komentar:
Posting Komentar