Rabu, 01 Februari 2012

Khayal Indah Sang Alam

Aku bermalam di tepi khayalan
lemah pandangan ku lihat indahnya terang
waktu yang mengganti musim datang
bukan musim yang menentukan seperti sekarang

khayal ku tak begitu saja berhenti
aku berbaring di padang rumput pagi
sinar hangat terasa lekat menyinari
bukan panas yang terasa sangat membakar pori


gemercik air nyaman menyirami
ku ingat di padang itu aku berlari
sebuah bangunan tinggi yang ku jumpai kini
diterpa badai ia masih siap berdiri

sehabis ku lewati sore indah yang diterpa hujan
ku pandang pelangi yang begitu indah membentang
hilang rasanya penat ku akan angan yang selalu terbayang
seperti badai kini, yang menyapu lembayung sore yang datang

yakin ku, rumput yg ku injak dulu selalu senang
tak seperti hari ini ia selalu merasa akan ditebang
anak kita hari ini tak akan merasakan alam yg riang
berguling diatas daun kecil bersenang-senang

kini gelisah ku di pagi hari berkawan awan mendung
hasrat manusia akan keindahan alam termakan nafsu yg menggelembung
bukan lagi hujan yang jatuh tertahan oleh payung
namun air mata sang awan yg bergelimang yg semakin termenung

semakin dekatlah kita menuju hilangnya semesta alam



by : Moch Zaenal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar