Pelik, angin masa lalu masih saja berhembus
ranah, tempat hatinya bertitik tumpu tak lg halus
kasar, tempat ia biasa bersandar yang didamba tulus
kini ingatannya lekat akan bara di lapang tandus
berlalu, sakit yang membuat pilu
tatapanku resah penuh akan rindu
benak ku hilang mengingatmu mengenang masa lalu
pengungkit kesalahan ku, sakitnya menyayat mengaliriku
perlahan aku membangun batu harapan
tanganku meraihmu d tengah penantian
bebaslah, berkehendak melepas beban
tak tega kulihat air mata bercucuran
aku adalah kesalahan , pemahat sakitmu dihati
langkah mu tertahan, jalan menuju indah surgawi
penatmu menjadi ledakan, ketika tak lg tertahan suatu hari
bagai awan penurun hujan, rintikan perih selalu menjatuhi
Namun segala sesuatunya, ada apa dirimu sendiri
mau kah kau terus tenggelam dalam sedih?
atau muncul kepermukaan untuk kembali ?
kembali bersamaku, hanya engkau pemilik hati.
by: Moch Zaenal
:)
BalasHapus